Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung

Rabu, 25 November 2015

Mata Kuliah Teknik Industri USU.


KURIKULUM DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK USU
Semester I
No.
Mata Kuliah
SKS
1
Pendidikan Agama
2
2
Kalkulus I
3
3
Fisika Dasar
3
4
Pemrograman Komputer
2
5
Menggambar Teknik
2
6
Pengantar Teknik Industri
2
7
Teori Probabilitas
2
8
Kimia Industri
2
9
Praktikum Pemrograman Komputer
1
10
Praktikum Fisika
1
Jumlah
20
Semester II
1
Bahasa Inggris
2
2
Kalkulus II
3
3
Fisika Lanjut
2
4
Statistika Industri
2
5
Elemen Mesin
2
6
Elektronika Industri
2
7
Mekanika Teknik
2
8
Etika
2
9
Pengetahuan Bahan
2
10
Praktikum Menggambar Teknik
1
Jumlah
20
Semester III
1
Bahasa Indonesia
2
2
Kalkulus Peubah Banyak
2
3
Ilmu Ekonomi
2
4
Ergonomi
2
5
Perancangan Eksperimen
2
6
Teknik Tenaga Listrik
2
7
Proses Manufaktur
2
8
Riset Operasi
2
9
Perkakas dan Alat Bantu
2
10
Praktikum Statistik Industri
1
Jumlah
19
Semester IV
1
Pengetahuan Lingkungan
2
2
Dasar Optimasi
2
3
Analisis Biaya
2
4
Analisa Perancangan Kerja
2
5
Otomasi Sistem Produksi
2
6
Sistem Produksi
3
7
Rancangan Teknik Industri
2
8
Riset Operasi II
2
9
Praktikum Proses Manufaktur
1
10
Praktikum Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja
1
Jumlah
19
Semester V
1
Pemodelan Sistem
2
2
Manajemen Produktivitas
2
3
Ekonomi Teknik
2
4
Perancangan Tata Letak Falsilitas
3
5
Manajemen Mutu Terpadu
3
6
Perancangan dan Pengendalian Produksi
3
7
Rancangan Teknik Industri II
2
8
Psikologi Industri
2
9
Praktikum Sistem Produksi
1
10
Praktikum Perancangan Teknik Industri
1
Jumlah
21
Semester VI
1
Teknoprenuership
2
2
Manajemen Proyek
2
3
Sistem Informasi
2
4
Metode Riset
2
5
Rekayasa Keselamatan Kerja
2
6
Perancangan Organisasi
2
7
Teori Jaringan
2
8
Praktikum Perancangan Tata Letak Falsilitas
1
9
Kuliah Pilihan I
3
10
Kuliah Pilihan II
3
Jumlah
21
Semester VII
1
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
2
Rekayasa Produktivitas
3
3
Studi Kelayakan
2
4
Simulasi Komputer
2
5
Manajemen Teknologi
2
6
Manajemen Logistik dan Rantai Pasok
2
7
Total Productive Maintenance
2
8
Kerja Praktek
2
9
Kuliah Pilihan III
3
Jumlah
21
Semester VIII
1
Tugas Akhir
4
Jumlah
4

CARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI (BILOKS)

Bilangan Oksidasi (Biloks) adalah muatan suatu atom/unsur dalam suatu molekul/senyawa yang ditentukan karena perbedaan harga elektronegatifitas. Atom mempunyai kemampuan untuk menerima dan melepas elektron, kemampuan ini diukur dalam bentuk biloks. Biloks bisa bernilai positif atau negatif, jadi bisa juga dianggap muatan ion.

Dalam menentukan Biloks suatu molekul, prosedur yang kita lakukan adalah mengikuti peraturan bilangan oksidasi standar (yang beraturan) .

Peraturan Bilangan Oksidasi Standar
1.        Unsur bebas; biloks unsur tersebut = 0
Contoh:  Na(s), H2(g), P4(s), Al(s), Cl2(g), Br2(l) masing-masing unsur biloksnya = 0.
2.        Unsur ion; biloks unsur tersebut = jumlah muatannya.
Contoh: Na+(aq) biloks Na=+1, Cl-(aq) biloks Cl=-1, Al3+(aq) biloks Al = +3.
3.        Logam Gol IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam senyawa; biloks unsur tersebut = +1.
Contoh: KCl biloks K= +1.
4.        Logam Gol IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam senyawa; biloks unsur tersebut = +2.
Contoh: Ba(OH)2 biloks Ba = +2.
5.        Logam Gol IIIA (Al, Ga, In, Tl) dalam senyawa; biloks unsur tersebut = +3.
Contoh: Al2(SO4)3 biloks Al = +3.
6.        Unsur Gol VIIA (F, Cl, Br, I, At) dalam senyawa biner (terdiri 2 jenis unsur); biloks unsur tersebut = -1.
Contoh: AlCl3 biloks Cl = -1.
7.        Unsur Hidrogen bila berikatan dengan non Logam; biloks H = +1 tetapi bila berikatan dengan Logam; biloks H = -1.
Contoh: HNO3 biloks H = +1. AlH3 biloks H = -1.
8.        Unsur Oksigen bila dalam senyawa Peroksida; biloks O = -1 tetapi bila dalam senyawa non Peroksida; biloks O = -2.
Contoh:  H2O2, BaO2 biloks O = -1,  H2O = -2
9.        Jumlah seluruh bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = nol
10.    Jumlah seluruh bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion gugus atom = jumlah muatan ionnya.
Contoh: OH-, Na+

Contoh Soal:
Tentukan Bilangan Oksidasi atom Cl dalam:
a.    HClO
b.    HClO3
Jawab:
a.    Biloks HClO = 0, Biloks H = +1, Biloks O = -2
       Biloks Cl ditentukan dari rumus:
       Biloks HClO        = Biloks H + Biloks Cl + Biloks O
                        0         = (+1) + Biloks Cl + (-2)
       Maka Biloks Cl    = 0 – (+1) + (-2)
                                   = 0 – (-1)
+1

b.    Biloks HClO3 = 0, Biloks H = +1, Biloks O = -2
       Biloks Cl ditentukan dari rumus:
       Biloks HClO        = Biloks H + Biloks Cl + (3xBiloks O)
                        0          = (+1) + Biloks Cl + 3(-2)
       Maka Biloks Cl    = 0 – (+1) + (-6)
                                   = 0 – (-5)
+5

SEL VOLTA ATAU SEL GALVANI


 Eletrokimia adalah ilmu yang berkaitan dengan listrik dan reaksi kimia. Sel elektrokimia terdiri dari sel volta atau sel galvani dan sel elektrolisis
Perbedaan antara sel volta dengan sel elektrolisis adalah :

Sel Volta
· reaksi kimia diubah menjadi energi listrik
· Reaksi redoks  spontan
· Katoda (+) dan anoda (-)
Contoh : sel aki

sel elektrolisis
· energi listrik diubah menjadi reaksi kimia
· Reaksi redoks tak spontan
· Katoda (-) dan anoda (+)
Penemu Sel Volta/Galvani

Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektrode yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut. Sel volta terdiri atas elektroda negatif tempat berlangsungnya reaksi oksidasi yang disebut anoda, dan elektroda positif tempat berlangsungnya reaksi reduksi yang disebut katoda.
 Susunan sel volta adalah :
 Notasi sel :  Y |ion Y  || ion X | X
Pada notasi sel, bagian kanan menyatakan katode (yang mengalami reduksi), dan  bagian kiri menyatakan anode (yang mengalami oksidasi). Pemisahan oleh jembatan garam dinyatakan dengan ||sedangkan batas fasa dinyatakan |.


Pada gambar di atas, logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positif dibanding logam Y, sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda. Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negatif dalam larutan elektrolit.
Contoh Soal Penulisan Notasi Sel :Tuliskan notasi sel untuk reaksi
Cu2+ +Zn 
® Cu + Zn2+
Maka notasi selnya : Zn 
| Zn2+ || Cu2+ | Cu

Prinsip kerja
  1. Terdiri atas elektroda dan elektrolit yang dihubungkan dengan sebuah jembatan garam.
  2. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi dan pada katoda terjadi reaksi reduksi.
  3. Arus elektron mengalir dari katode ke anode.
  4. Arus listrik mengalir dari katode ke anode.
  5. Adanya jembatan garam untuk menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
  6. Terjadi perubahan energi: energi kimia menjadi energi listrik.
Penjelasan Deret volta
Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H+-Cu-Ag-Hg-Pt-Au
Logam-logam yang terletak di sisi kiri H+ memiliki E°red bertanda negatif. Semakin ke kiri, nilai E°red semakin kecil (semakin negatif). Hal ini menandakan bahwa logam-logam tersebut semakin sulit mengalami reduksi dan cenderung mengalami oksidasi. Oleh sebab itu, kekuatan reduktor akan meningkat dari kanan ke kiri. Sebaliknya, logam-logam yang terletak di sisi kanan H+ memiliki E°red bertanda positif. Semakin ke kanan, nilai E°red semakin besar (semakin positif). Hal ini berarti bahwa logam-logam tersebut semakin mudah mengalami reduksi dan sulit mengalami oksidasi. Oleh sebab itu, kekuatan oksidator akan meningkat dari kiri ke kanan. Singkat kata, logam yang terletak disebelah kanan relatif terhadap logam lainnya, akan mengalami reduksi. Sementara, logam yang terletak di sebelah kiri relatif terhadap logam lainnya, akan mengalami oksidasi. Logam yang terletak disebelah kiri relatif terhadap logam lainnya mampu mereduksi ion logam menjadi logam (mendesak ion dari larutannya menjadi logam). Sebaliknya, logam yang terletak di sebelah kanan relatif terhadap logam lainnya mampu  mengoksidasi logam menjadi ion logam (melarutkan logam menjadi ion dalam larutannya).
Dari penjelasan tentang derat Volta di atas maka dapat dikatakan bahwa:
  • Semakin ke kanan, semakin mudah direduksi dan sukar di oksidasi.
  • Semakin ke kiri semakin mudah dioksidasi dan sukar direduksi.
Perhatikan gambar berikut!
Rangkaian sel volta yang terdiri atas elektroda magnesium dan seng, dengan potensial elektrode Mg2+ | Mg = – 2,38 volt , Zn2+ | Zn = – 0,76 volt.
Gambar sel Volta elektroda Mg dan Zn
Penjelasan : 
potensial reduksi logam magnesium lebih negatif dari potensial reduksi logam zeng, sehingga logam magnesium bertindak sebagai anoda dan logam seng bertindak sebagai katoda.

Beda potensial Sel dirumuskan :
  • Untuk keadaan standar dengan konsentrasi larutan 1 molar:                      
                    Eosel = Ekatoda – E anoda 
    • Untuk keadaan standar dengan konmsentrasi larutan tidak 1 molar:


                                                                     Ket:  n = jumlah electron
      

    Rujukan:
    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/oksidasi_dan_reduksi1/sel-galvani-elektrik/
    http://rifa.student.umm.ac.id/2010/02/05/elektrokimia/