Selamat Berkunjung

Selamat Berkunjung

Senin, 09 November 2015

Wisata Berani Mati Ala Orang (Super) Kaya

Jakarta - Jika punya banyak uang, wisata ke mana saja rasanya gampang. Tapi ternyata, orang-orang miliuner alias super kaya punya caranya sendiri. Mereka wisata menantang mati!

The Milionaire Daredevils, begitu tulisan artikel BBC Travel seperti ditengok detikTravel, Senin (9/11/2015). Artikel yang berisikan bagaimana orang-orang kaya di dunia menghabiskan uang untuk berwisata, dengan cara yang tidak biasa.

Salah satunya adalah Yanik Silver, seorang pengusaha AS. Dia pebisnis handal, yang salah satunya memiliki perusahaan Maverick1000. Dia pun disebut-sebut seorang entrepreneur muda yang sukses di Negeri Paman Sam.

Soal berwisata, Yanik tidak menyukai pergi ke pulau-pulau eksklusif atau menikmati resor cantik di atas pegunungan. Dia lebih suka wisata yang membahayakan nyawa. Seperti yang dilakukannya, saat menyewa pesawat jet buatan Russia MiG Fulcrum.

"Aku bisa mendengar mesin pesawat berbunyi, 'danger danger low altitude warning'. Itu menakjubkan!" kenang Yanik.


(Yanik Silver)

Tahukah Anda, MiG Fulcrum dapat melesat dengan kecepatan maksimal 2.470 km per jam dan menembus langit setinggi 18.228 meter. Yanik yang duduk di bangku penumpang pun merasakan getaran yang sangat hebat, ketika pesawatnya berakrobatik di angkasa. Berapa harga sewa untuk naik pesawatnya? Sekitar... USD 20.000 atau setara Rp 273 juta!

Bukan hanya itu, masih banyak wisata menegangkan lainnya yang pernah Yanik lakukan. Dia pernah tiga kali bungee jumping berturut-turut di Selandia Baru dan terjun payung dengan memakai oksigen khusus karena ketinggiannya bukan main-main. Selanjutnya, dia mau berwisata ke luar angkasa bersama Virgin Galatic yang biayanya USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,4 M!

"Anda tidak bisa menentukan bagaimana Anda akan mati. Namun, Anda bisa menentukan bagaimana Anda hidup," kata Yanik.

Sebelas dua belas, entrepreneur asal Selandia Baru, Natalie Sisson tak mau kalah. Wanita berusia 38 tahun ini pun menghabiskan waktu liburannya dengan cara-cara yang ekstrem. Bahkan, dia salah satu pemegang rekor pebalap tercepat yang melintasi Selat Inggris dengan perahu naga.

Natalie juga pernah bersepeda 19 ribu kilometer dari Nairobi di kenya ke Cape Town di Afrika Selatan. Berapa biayanya? yakni USD 7.700 atau jika dirupiahkan sebanyak Rp 105 juta.


(Suitcase Entrepreneur)

"Anda bebas menjalani hidup, mau setengah-setangah atau sepenuhnya. Ketika saya menantang diri saya sendiri, saya merasa sudah menjadi orang yang lebih baik," ujar Natalie yang memiliki perusahaan bernama Suitcase Entrepreneur.

Salah seorang psikologis klinis, Dr Ken Carter meneliti perihal wisata-wsata ala orang super kaya seperti Yanik dan Natalie. Menurutnya, mereka-mereka adalah orang yang beruntung karena punya banyak uang tapi menyalurkannya dengan hal-hal 'gila'.

Tapi, lanjut Dr Ken Carter, 'gila' yang dimaksud berdampak positif. Yanik dan Natalia tidak hanya melakukan hal tersebut untuk mengusir stress, namun juga membentuk pribadi yang lebih kuat baik fisik, mental dan punya kejiwaan yang bagus.

"Anda pernah dengar istilah 'work hard, play hard', itulah yang mereka lakukan. Dengan banyak uang, mereka bisa memilih petualangannya sendiri. Mereka orang-orang yang beruntung karena bisa menikmati apa yang mereka mau. Mereka memberikan lompatan besar dalam kehidupannya," papar Dr Ken Carter.

Dr Ken Carter ternyata juga memiliki penilaian negatif terhadap orang-orang seperti itu. Pertama, risiko olahraga ekstrem yang dilakukan Yanik dan Natalie terlalu besar. Kedua, mereka tidak dapat mengendalikan diri sehingga ingin terus mencoba tantangan yang baru tanpa mengindahkan keselamatan. Menanggapi hal itu, Yanik punya jawaban sendiri.

"Banyak orang yang bilang kepada saya, mengapa melakukan hal-hal ekstrem padahal sudah punya istri dan dua anak. Saya jawab, saya ingin keluarga saya melihat bagaiamana saya benar-benar menjalankan hidup," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar