Pengeluaran untuk pembelian persenjataan Rusia telah diperhitungkan dalam anggaran Indonesia tahun 2015/2016, ujar duta besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, pada konferensi pers hari Kamis.
Untuk memastikan keamanan dari negara yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, langkah-langkah keamanan khusus dibutuhkan, ujar duta besar. Ia mencontohkan rencana negaranya yang meningkatkan kemampuan pertahanan di tahun-tahun mendatang sehingga dapat menjamin integritas dan kedaulatan teritorial dan Rusia akan menjadi mitra terdekat dalam konteks ini, seperti yang sudah biasa terjadi.
Duta besar mengatakan jet tempur Sukhoi dikemudikan oleh pilot Indonesia, dan Angkatan Udara Indonesia memiliki Sukhoi Su-27 dan Su-30 dengan berbagai modifikasi pada peralatannya, menyebabkannya unggul dalam memenuhi tugas-tugas tempur dalam pengujian baru-baru ini.
Jet tempur itu dapat membuat serangan mendadak ke perbatasan Indonesia dalam batas waktu sesingkat mungkin dan menyelesaikan tugas operasional dengan segera. Pemerintah Indonesia telah memperhitungkan dana untuk membeli teknologi pertahanan Rusia, termasuk jet tempur, ke dalam anggaran tahun fiskal 2015/2016.
Diplomat itu berharap semua rencana pembelian senjata akan terwujud, meskipun pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan situasi ekonomi saat ini, dengan naiknya dolar AS dan melemahnya secara berkelanjutan mata uang Rusia dan Indonesia.
Pemerintah Indonesia dan Rusia juga membahas pasokan berbagai jenis persenjataan untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut, kata Oratmangun. “Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia baru-baru ini telah melakukan kunjungan ke Rusia dan menunjukkan minat terhadap kapal selam Rusia dan telah melakukan tur pengenalan terhadap salah satunya,” kata Duta Besar Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar