Ken Kutaragi adalah seorang CEO dari Sony Computer Entertainment (SCEI)
yang merupakan divisi video game Sony Corporation yang berbasis di
Tokyo, Jepang. Ia merupakan penemu mesin console game PlayStation yang
saat ini menjadi sebuah game console terpopuler di dunia.
Ken Kutaragi
lahir pada tanggal 8 Agustus 1950 di Kota Tokyo, Jepang. Ia dilahirkan
dalam keluarga yang tergolong biasa saja, keluarganya hanya mengelola
bisnis sebuah pabrik percetakan di kota tersebut. Sejak kecil ia sudah
mengembangkan kemampuan mekaniknya di pabrik tersebut.
Waktu kecil ia
dikenal sebagai anak yang rajin dan pintar, saat disekolah ia
digambarkan sebagai murid yang selalu mendapatkan nilai 100. Ia juga
dikenal sebagai anak yang suka mengutak-atik barang mekanik, ia suka
membuka mainan miliknya dan melihat bagaimana mainan itu bekerja.
Berawal dari
sifat ingin tahunya tersebut, akhirnya membawa ketertarikan pada
elektronika hingga dewasa, dengan alasan itu pula ia belajar dan lulus
dari Denki Tsushin University mengambil jurusan elektronika. Setelah
lulus dari Denki Tsunin University, ia bekerja di Sony.
Ken Kutaragi dikenal sebagai problem solved
yang sangat bagus. Ia mendapatkan reputasi yang baik sebagai pemecah
masalah, proyek-proyek Sony yang ditanganinya berhasil, termasuk proyek
penciptaan Liquid Crystal Plays (LCDs) serta kamera digital yang membawa
kesuksesan pada Sony.
Membuat Console Game
Ken Kutaragi
mulai tertarik untuk menciptakan console permainan berawal pada akhir
1980-an, saat ia sedang melihat puterinya sedang memainkan sebuah
Famicom milik Nintendo. Nalurinya mencium potensi bisnis video games
tersebut hingga membuatnya memiliki sebuah ide untuk membuat console
game sendiri. Sayang, saat itu eksekutif Sony kurang tertarik.
Semangat-nya yang kuat untuk menciptakan video game akhirnya gagal.
Ide gemilang
dari Ken Kutaragi untuk mencipakan sebuah console game terdengar oleh
Nintendo, sebuah perusahaan console permainan yang berdiri pada tanggal
23 September 1889 di Kota Kyoto, Jepang yang saat ini menjadi pesaing
Sony.
Image courtesy of www.surfear.net
Kebetulan
dengan kesempatan Nintendo yang menginginkan bantuan Sony untuk membuat
wave-table sound chip untuk SNES, Kutaragi langsung menerimanya.
Walaupun telah bekerja sama dengan Nintendo, Sony masih memandang rendah
video game.
Nintendo
memintanya untuk menciptakan sebuah chip. Diam-diam, Kutaragi
mengerjakan proyek rahasia untuk Nintendo. Didesainnya chip SPC700.
Sayang, pihak Sony mencium hasil kerja itu. Kutaragi nyaris dipecat,
seandainya CEO Sony, Norio Ohga, tidak turun tangan. Ia bahkan meminta
Kutaragi menyelesaikan tugas sampingannya itu.
Ken Kutaragi
terus meminta Sony untuk membiayai riset pembuatan Super NES CD,
teknologi yang diaplikasi untuk PlayStation. Saat ambisi itu diragukan
kalangan eksukutif Sony, sekali lagi Norio Ohga mendukungnya. Pada tahun
1990-an, akhirnya Sony secara resmi meluncurkan produk PlayStation.
Tidak perlu
waktu lama, PlayStation segera terkenal dan mendatangkan banyak
finansial untuk Sony. Hingga 18 Mei 2004, Sony telah memproduksi 100
juta PS. Tidak disangka meskipun bersaing dengan Nintendo dan SEGA yang
sudah populer di Industri Video Game, Sony sukses dengan console milik
mereka. Keberhasilan tersebut yang menjadikan Kutaragi presiden Sony
Computer Entertainment pada tahun 1997.
Pada 30
November 2006, Ken Kutaragi digantikan oleh Kaz Hirai sebagai Presiden
Sony Computer Entertainment. Ken sendiri dipromosikan sebagai ketua SCEI
dan tetap menjadi CEO grup tersebut. Pada 26 April 2007, Ken dikabarkan
akan pensiun. Akhirnya, dia diberikan jabatan sebagai Honorary
Chairman. Pengganti Ken adalah presiden SCEI dan CEO saat ini, Kaz
Hirai.
29 Juni 2011
setelah perombakan manajemen Sony, Ken diumumkan mundur dari jabatan
sebagai Honorary Chairman pada 28 Juni. Meski mundur, dia tetap berada
di Sony sebagai penasihat teknologi senior.
Saat ini, Ken
Kutaragi yang pernah menjadi profesor tamu di Ritsumeikan University ini
adalah presiden dan CEO Cyber Al Entertainment Inc. Dia juga menjadi
anggota dewan Kadokawa Group Holdings, Inc., Nojima Corporation, dan
Rakuten, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar