Linus Torvalds
lahir di Helsinki, Finlandia, pada tanggal 28 Desember 1969. Ia kuliah
di University of Helsinki pada tahun 1988, lulus dengan gelar master
dalam ilmu komputer dari kelompok riset node. Karier akademisnya
terputus setelah tahun pertama studi saat mengikuti Finlandia Army,
memilih 11 bulan Program pelatihan petugas untuk memenuhi wajib militer
Finlandia. Dalam tentara ia berpangkat letnan dua, dengan peran petugas
perhitungan balistik.
Pada tahun
1990, ia melanjutkan studi di universitas Helsinski. Disana ia mulai
mengenal pemrograman C. Untuk lebih memperdalam ilmunya, Linus membeli
sebuah komputer yang pada saat itu menggunakan MS-DOS buatan Microsoft
sebagai sistem operasinya. Tapi, saat itu Linus justru lebih tertarik
pada komputer milik universitasnya yang menggunakan sistem operasi UNIX
dan mengenal UNIX untuk pertama kalinya. Ia mencoba untuk mengembangkan
sistem operasi yang memadai untuk PC UNIX.
Selama
berbulan-bulan Linus dan temannya Lars Wirzenius mempelajarinya. Tapi
mereka hanya bisa melakukannya di kampus. Ia akhirnya mulai melirik
Minix, klon Unix yang dapat berjalan di PC, untuk membantunya
memperdalam pemahaman mengenai Unix. Buku yang ia pesan Operating System, karya Andre Tannenbaum, yang berisi latihan penulisan sistem operasi, juga menyertakan Minix sebagai bahan latihanya.
Linux
terinsipirasi oleh Minix (sistem operasi yang dikembangkan oleh Andrew
S. Tanenbaum) untuk mengembangkan sistem operasi mirip-Unix (Unix-like)
yang dapat dijalankan pada sebuah PC.
Pada bulan
April 1991 saat berusia 21 tahun, Linus Torvalds mulai memikirkan
sesuatu ide sederhana untuk suatu Sistem Operasi. Ia memulai dengan task
switcher dalam Bahasa Rakitan x86 pada Intel 80386 dan sebuah driver
Terminal. Ia membagi-bagikan kode sumber (source code) kernel Linux seukuran disket melalui internet.
Kernel Linux
adalah kernel yang digunakan dalam sistem operasi GNU/Linux. Kernel ini
merupakan turunan dari keluarga sistem operasi UNIX, dirilis dengan
menggunakan lisensi GNU General Public License (GPL), dan dikembangkan oleh pemrogram di seluruh dunia. Linux merupakan contoh utama dari perangkat lunak bebas dan sumber terbuka (open source).
Kernel Linux
dirilis dibawah Lisensi Publik Umum GNU versi 2 (GPLv2), dan
dikembangkan oleh kontributor dari seluruh dunia. Diskusi perkembangan
dari hari ke hari dilakukan di Mailing List Linux Kernel. Pengembang dan
Pengguna Linux bertambah dengan cepat, lalu mereka mengadaptasi kode
dari proyek-proyek software gratis untuk digunakan sebagai Sistem
Operasi baru. Kernel Linux telah menerima kontribusi dari ribuan
programmer. Banyak Distribusi Linux telah dirilis berdasarkan Kernel
Linux.
Programmer dari
berbagai dunia ikut bergotong royong untuk memperbaiki Linux. Linus
secara bertahap menyortir semua itu dan menyatukannya menjadi rilis
terbaru Linux. Apa yang dikerjakan Linus belumlah bisa disebut sistem
operasi yang lengkap, karena yang ia bangun hanyalah kernel dari sistem
operasi. Agar bisa benar-benar berfungsi, orang memerlukan
program-program lainnya seperti shell, compiler, library, dan sebaginya.
Dan Linus menunjuk software berbendera GNU sebagai aplikasi yang sering
ia pakai dengan Linux.
Pada saat yang
sama Richard Stallman dan Free Software Foundation-nya memang tengah
menyusun sebuah sistem operasi lengkap yang mirip dengan Unix, namun
gratis. Mereka namakan proyeknya sebagai GNU (GNU’s not Unix). Berbeda
dengan Linux, sejak 1984 mereka mulai dengan menyusun berbagai aplikasi
dan library-nya dulu. Sementara kernelnya sendiri.
Pemakai
software GNU menginstal Linux dan menyatukannya dengan software GNU.
Bagi Stallman, ini sebuah keajaiban yang menolongnya dalam perjuangan
free software yang digagasnya. Mimpinya akan free software yang mandiri
terwujud berkat Linux. Begitulah sistem operasi GNU/Linux lahir.
Karena
keterbukaan pada source codenya, banyak kelompok pengembang yang ikut
memperbaiki segala fiturnya. Salah satu hasilnya yaitu adanya perubahan
dari sistem operasi GNU/Linux yang sebelumnya sulit dalam
penggunaannya menjadi user friendly. Semua itu dimungkinkan berkat adanya berbagai macam desktop yang ada di GNU/Linux seperti KDE, GNOME, Cinnamon, dan lain-lain. Berkat mempunyai berbagai ragam interface ini, tampilan desktop Linux lebih menarik dan mampu mengubah persepsi dunia tentang GNU/Linux.
Ketika mulai
diperkenalkan, sistem operasi Linux tidak mempunyai logo. Para
pengembang bertanya-tanya dan mengusulkan agar Linux diberi logo sebagai
identitasnya. Kemudian terpilihlah penguin Tux (Torvalds Unix) sebagai
logonya. Logo itu dirancang oleh seniman Larry Ewing.
Terpilihnya
logo penguin berdasarkan pengalaman Linus pada waktu berlibur, ia pergi
ke daerah selatan. Disana dia bertemu seekor penguin yang menggigit
jarinya. Kejadian lucu ini merupakan awal terpilihnya penguin sebagai
logo sistem operasi ciptaannya.
Linus Torvalds
sama sekali tidak menduga bahwa apa yang dimulainya melahirkan sebuah
bisnis bernilai miliaran dolar di kemudian hari. Ia bahkan tidak menduga
Linux kemudian menjadi sistem operasi paling menjanjikan, yang bisa
dibenamkan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, handphone,
GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA.
Menurut Linus, apa yang dilakukannya hanyalah untuk berbagi. Berbeda dengan Richard M Stallman yang fanatik dengan konsep free software, Linus hanya menekankan sisi keterbukaan (open), tidaak peduli apakah kemudian dalam suatu sistem operasi bercampur software free dan proprietery.
Perkembangan Linux tidak terlepas dari dukungan GNU sehingga software/program gratis dan open source
banyak tersedia di sistem Linux. GNU diperjuangkan oleh Richard
Stallman. Stallman dan Linux Torvalds telah berjasa bagi dunia
teknologi.
Linus tinggal
bersama istri dan 3 anaknya di sebuah bukit di desa di Portland, Oregon,
USA, berdekatan dengan markas Open Source Development Labs. Organisasi
nirlaba ini diawaki oleh 20-an programmer yang punya gairah hampir sama
dengan Linus. Mereka terus mengembangkan kernel Linux.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar